6 ASN RSUD Dungus Terima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya

Enam ASN di RSUD Dungus (membawa map merah) menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya.

Upacara Hari Lahir Pancasila di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dungus diwarnai dengan peristiwa bahagia. Sebanyak enam Aparatur Sipil Negara (ASN) di RSUD Dungus menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya, di halaman lapangan upacara RSUD Dungus, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 Juni 2024.

Mereka adalah Sumiyati, S.Kep.Ns., Supaminingsih, S.Kep.Ns., Wahyudi Cahyono, A.Md.Kep., dan Sumarniantoro, A.Md.Gz. Keempatnya menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya XX Tahun.

Sementara Yosef Bimo Kuncoro, S.Kep. dan Padrum Sinawan menerima Satyalancana Karya Satya X Tahun.

Kepada Humas RSUD Dungus, Sumiyati mengaku bahagia dan bangga mendapat Satyalancana Karya Satya XX Tahun.

“Setelah mendapatkan Satyalancana, ya terharu bahagia, ya ada rasa bangga juga karena kita sudah mengabdi lebih 20 tahun ya. Kita merintis dari nol. Ibaratnya gitu. Sampai ya sekarang rumah sakit sudah mau mulai berkembang,” ucapnya, pada Senin, 3 Juni 2024.

Sumiyati berharap, RSUD Dungus menjadi RS pilihan utama masyarakat. “Sesuai dengan visi misi kita. Terus juga semoga rumah sakit ini berkembang lebih baik lagi,” ucap wanita yang telah mengabdi selama 20 tahun di RSUD Dungus itu.

Sementara itu, upacara Hari Lahir Pancasila di RSUD Dungus dipimpin oleh Kepala Bidang Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Penunjang RSUD Dungus, Muhidin, S.Kep.Ns., M.Kep.

Kepala Bidang UKM dan Penunjang RSUD Dungus, Muhidin, S.Kep.Ns., M.Kep. memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di RSUD Dungus.

Muhidin membacakan pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia di hadapan ratusan pegawai RSUD Dungus.

“Kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama bergotong royong merawat anugerah Pancasila melalui peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni,” ucap Muhidin.

“Kita harus bekerja sama dan berkolaborasi menjaga kerukunan dan keutuhan sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila,” imbuhnya.

Ia berharap, peringatan Hari Lahir Pancasila ini dapat memompa semangat kita semua untuk terus mengamalkan Pancasila demi Indonesia yang maju, adil, makmur, dan berwibawa di kancah dunia.

Perlu diketahui, peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 mengambil tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2024”. Tema ini bermaksud bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri, dan berdaulat.

Read more...

RSUD Dungus Bahagiakan Para Lansia dengan Bunga dan Suvenir

Direktur RSUD Dungus, dr. Asmaul Husnah, M.P.H membagikan bunga dan suvenir kepada para lansia.

Suwarti tampak kaget kala mendapat setangkai bunga dan berbagai suvenir dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dungus, dr. Asmaul Husnah, M.P.H, saat mengantre di depan Poli Saraf RSUD Dungus, pada Rabu, 29 Mei 2024.

Lalu Asmaul mengucapkan selamat Hari Lanjut Usia Nasional kepada Suwarti dan mendoakannya agar sehat selalu.

“Terima kasih. Senang sekali. Semoga saya selalu dikasih kesehatan. Itu yang paling penting, sehat!” jawab wanita berusia 69 tahun itu.

Warga Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, itu merupakan salah satu penerima bunga dan suvenir dari RSUD Dungus. Selain Suwarti, ada puluhan lansia lain yang mendapat hadiah serupa.

Asmaul menjelaskan, pemberian bunga dan suvenir itu dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional ke 28.

Direktur RSUD Dungus, dr. Asmaul Husnah, M.P.H membagikan bunga dan suvenir kepada para lansia.

“Tema tahun ini Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat. Tema ini bertujuan untuk memastikan bahwa lansia mendapatkan perawatan yang layak dan dihormati, sehingga mereka dapat hidup dengan bahagia,” jelas Asmaul.

Asmaul berharap, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menghargai dan merawat para lansia yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kemajuan dan pembangunan bangsa.

“Mari kita bersama-sama mewujudkan lansia Indonesia yang sehat dan mandiri,” ajaknya.

Read more...

RSUD Dungus Bersiap Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Jiwa

Suasana kredensial pelayanan kesehatan jiwa RSUD Dungus.

Kredensial Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Monev Pelayanan Pasien BPJS Kesehatan di RSUD Dungus terlaksana pada Selasa, 21 Mei 2024.

Perwakilan BPJS Kesehatan cabang Madiun, Alianita Fauziyah dan Agus Muh Sulkan disambut oleh Direktur RSUD Dungus, dr. Asmaul Husna, M.P.H. beserta jajaran. Lalu rombongan meninjau berbagai fasilitas pelayanan kesehatan jiwa di RSUD Dungus.

Kepada perwakilan BPJS Kesehatan, dr. Asmaul menjelaskan profil RSUD Dungus. Mulai dari dasar hukum, visi, misi, moto, berbagai pelayanan, hingga program unggulan RSUD Dungus.

"Program unggulan kami ada Pakde Basuki Mapan, Gelar Tikar, Optimal, juga Pelayanan TB Paripurna," beber dr. Asmaul.
Usai meninjau RSUD Dungus, Alianita menilai bahwa pelayanan kesehatan jiwa di RSUD Dungus sudah menyeluruh.

"Sudah ada rawat inap. Pelayanan sudah menyeluruh, tidak perlu rujuk lagi, karena pelayanan ada di satu tempat," ucapnya.

Dia berharap RSUD Dungus dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang ada. "Harapannya semoga ke depan lebih baik lagi," ucapnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSUD Dungus, dr. Ardi Andriatno, Sp.KJ. menjelaskan bahwa pelayanan pasien dengan gangguan jiwa di RSUD Dungus masih menunggu ruangan siap. Namun pihaknya berkomitmen selalu memberikan pelayanan terbaik untuk pasien.

"Kami cukup komitmen memberikan pelayanan yang terbaik," ujarnya. Sehingga, ditargetkan di akhir tahun ini, RSUD Dungus dapat melayani semua kasus kesehatan jiwa.

Read more...

Gandeng Dinkes, RSUD Dungus Gerak Cepat Temukan Kasus TBC di Kabupaten Madiun

Penyakit tuberkulosis (TBC) menjadi perhatian penting Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dungus karena Indonesia berada di posisi ketiga dunia setelah India dan Cina untuk jumlah kasus TBC.

Di Indonesia, jumlah kasus TBC mencapai 824 ribu kejadian dengan angka kematian 93 ribu orang atau 11 fatalitas per jam. Terlebih salah satu tantangan terberat selama pandemi Covid-19 adalah menemukan kasus TBC.
Maka dari itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan RSUD Dungus untuk skrining TBC orang dewasa melalui Mobile X-Ray dan skrining TBC pada anak dengan Test Mantoux.

Skrining Mobile X-Ray dan Test Mantoux ini berhasil meningkatkan penemuan kasus TBC yang akan diperiksa dengan tes laboratorium sebelum dikonfirmasi sebagai TBC.

Deteksi dini TBC di Balai Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun.

Di 2024 ini, akan dilaksanakan 16 kali skrining Mobile X-Ray dan Test Mantoux di seluruh kecamatan di Kabupaten Madiun.

Salah satu pelaksanaannya berada di Balai Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Rabu, 15 Mei 2024.

Kegiatan itu diikuti 138 peserta dari kelompok resiko tinggi TBC, di mana 46 orang dilakukan pemeriksaan Thoraks Foto (Rontgent Dada) dan 62 anak dilakukan pemeriksaan Test Mantoux.

Deteksi dini TBC di Balai Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun.

"Kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat penurunan kasus TBC di Kabupaten Madiun," ucap Kepala Bidang Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Penunjang RSUD Dungus, Muhidin, S.Kep.Ns., M.Kep.

Read more...

Penyuluhan Stunting RSUD Dungus Ingatkan Peran Penting Keluarga

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dungus menggelar penyuluhan stunting di ruang tunggu rawat jalan RSUD Dungus, pada Selasa, 14 Mei 2024.

Kegiatan itu menghadirkan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Terampil RSUD Dungus, Luthfiana Mayang A, A.Md AK sebagai pemateri. Mayang, sapaan akrabnya, menjelaskan soal stunting kepada puluhan pasien RSUD Dungus beserta keluarganya.

Menurut Mayang, penyuluhan itu penting dilakukan sebagai salah satu upaya percepatan penurunan angka stunting di Jawa Timur.

Suasana penyuluhan stunting RSUD Dungus.

"Karena pencegahan dan penanggulangan stunting adalah tanggung jawab seluruh anggota keluarga bukan hanya ibu. Dukungan seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan karena berbagai macam faktor yang menyebabkan stunting selain kurangnya gizi atau asupan makanan juga dikarenakan pola asuh hingga kesehatan lingkungan (sanitasi). Di mana upaya pencegahan stunting dimulai dari masa remaja, ibu hamil sampai bersalin, ibu menyusui, dan ketika bayi usia 6-24 bulan," terangnya.

Mayang berharap, penyuluhan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa untuk mencegah dan menanggulangi stunting membutuhkan peran dan kerja sama dari seluruh anggota keluarga.

Read more...

Deteksi Stunting Jadi Lebih Cepat Lewat Pakde Basuki Mapan

Saat ini stunting masih menjadi isu panas, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Pada 2023, prevalensi stunting di Indonesia turun 3% menjadi 21,6% dari 24,4% pada 2022. Angka itu masih jauh di atas target Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yaitu sebesar 14% pada 2024.

Maka dari itu, deteksi cepat stunting dinilai penting untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Seperti disampaikan Kasie Upaya Kesehatan Masyarakat, Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dungus, Lilik Rosidah, SKM., M.Kes.

Berdasarkan pengalamannya dari program penanganan stunting bernama Pakde Basuki Mapan, beberapa kesulitan dapat menjadi penyebab lambatnya penanganan program stunting, yaitu alat deteksi stunting yang masih eksklusif yang hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan di Puskesmas.

"Padahal berdasarkan pengalaman program Pakde Basuki Mapan pada 2023, semakin dini kondisi stunting pada balita diketahui, maka kemungkinan anak lulus stunting lebih besar," ucap Lilik, pada Rabu 8 Mei 2024.

Kata Lilik, program Pakde Basuki Mapan diluncurkan pada 2022 dengan pendekatan kelompok, yaitu melalui kegiatan ibu pintar dan workshop dengan sasaran ibu balita dan kader posyandu.

"Pada 2023 inovasi ini ditingkatkan melalui pendekatan individu dengan kunjungan rumah yang dilakukan setiap bulan sekali. Pada 2024 dikembangkan dengan pembuatan aplikasi untuk mendeteksi dan memberi solusi anak stunting secara mudah dan dapat dilakukan mandiri oleh ibu balita," jelasnya.

Lilik menjelaskan, keunggulan inovasi pengembangan Pakde Basuki Mapan ini adalah dapat menjaring balita stunting lebih dini secara mudah. "Dengan adanya aplikasi ini, analisa penentuan stunting yang dahulu hanya dapat dilakukan oleh petugas, saat ini dapat dilakukan oleh siapapun termasuk ibu balita sendiri," ujarnya.

Dengan demikian, Lilik berharap deteksi stunting menjadi lebih cepat dan penanganan stunting dapat dilakukan lebih dini. "Sehingga anak stunting peluang untuk dapat lulus dari kondisi stunting yang dialaminya menjadi lebih besar," pungkasnya.

Perlu diketahui, RSUD Dungus berlokasi di Jl Raya Dungus-Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. RS tipe C milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) ini melayani pasien umum dan BPJS Kesehatan.

Read more...

RSUD Dungus Terus Optimalisasi Tata Kelola Dokumen Arsip

Untuk menunjang tugas dan fungsi rumah sakit diperlukan birokrasi yang baik pada bidang administrasi, salah satunya adalah pengelolaan kearsipan surat masuk dan surat keluar. Seperti dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dungus.

RS milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) ini mengoptimalisasi tata kelola dokumen arsip persuratan menggunakan Microsoft Excel.

"Sebelumnya masih ditemukan permasalahan yang sering terjadi terkait dengan tata kelola kearsipan surat masuk dan surat keluar. Seringkali petugas kearsipan kesulitan dalam mencari dokumen arsip surat yang dibutuhkan sewaktu-waktu. Kesulitan tersebut disebabkan karena penataan dokumen dalam bentuk hard file dan soft file masih belum rapi," jelas Pranata Komputer RSUD Dungus, Phadma Sadna Phitaloka, A.Md.Kom., pada Rabu, 8 Mei 2024.

Kata Phadma, dokumen bentuk hard file disimpan pada lemari/rak khusus, sedangkan pencatatan dokumen bentuk soft file hanya dilakukan dengan menggunakan tabel tanpa fitur pencarian pada software Microsoft Excel.

"Seringkali dokumen-dokumen surat yang sudah lama masih dibutuhkan untuk keperluan administrasi maka petugas harus mencari lagi dokumen tersebut, dalam pencariannya terkadang membutuhkan waktu yang lama karena banyaknya dokumen arsip," ucapnya.

"Tidak adanya fitur filter dalam pencarian file dan petugas kearsipan yang kurang menguasai software tersebut mengakibatkan pencarian file menjadi lama karena harus meneliti satu persatu data. Hal ini berakibat pula pada lambatnya proses birokrasi," imbuhnya.

Maka, Phadma memperbaiki tata kelola pencatatan dokumen arsip surat masuk dan surat keluar dengan menggunakan filter pencarian pada Microsoft Excel.

RSUD Dungus telah menerapkan tata kelola dokumen arsip yang telah dioptimalisasi.

Kata Phadma, setelah dilakukan perbaikan pada aplikasi, dihasilkan beberapa kemudahan dalam mengelola pencatatan dokumen kearsipan yaitu entry data menggunakan form sehingga memudahkan petugas, tampilan lebih userfriendly, proses pencarian data surat cukup mudah dan membutuhkan waktu singkat.

RSUD Dungus telah menerapkan tata kelola dokumen arsip yang telah dioptimalisasi.

Perlu diketahui, RSUD Dungus berlokasi di Jl Raya Dungus-Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. RS tipe C ini melayani pasien umum dan BPJS Kesehatan.

Read more...

Si-Pemersatu, Digitalisasi Pemeliharaan Alat Medis Umum yang Ramah Lingkungan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dungus menciptakan inovasi bernama Si-Pemersatu, Sistem Informasi Pengelolaan dan Pemeliharaan Sarana (Alat Medis Umum). Inovasi ini bertujuan untuk digitalisasi pengelolaan dan pemeliharaan alat medis umum sehingga lebih ramah lingkungan.

Teknisi Elektromedis Terampil RSUD Dungus, Rio Nugroho Febrianto, A.Md.TEM. memaparkan bahwa sebelumnya di RSUD Dungus masih banyak alat elektromedis yang belum terdata, tercatat, dan teridentifikasi dengan baik sehingga rawan tertukar dengan ruangan lain.

"Teknisi elektromedis juga kesulitan saat inspeksi, pemeliharaan, perbaikan, dan kalibrasi karena kurang mengetahui riwayat dan identifikasinya yang disebabkan sering hilangnya kartu inventaris yang ada di setiap alat medis," jelas inisiator Si-Pemersatu ini, pada Rabu, 8 Mei 2024.

Rio Nugroho Febrianto menerapkan Si-Pemersatu di RSUD Dungus.

Selain itu, jelas Rio, konsumsi kertas yang digunakan untuk panduan alat, checklist pemantauan, dan pemeliharaan membutuhkan jumlah yang sangat banyak.

Maka, Rio berharap Si-Pemersatu dapat mengatasi masalah-masalah itu. "Karena terdapat barcode yang di dalamnya ada sebuah link dari Google spreadsheet. Isi spreadsheet itu di antaranya SPO (Standar Prosedur Operasional) pengoperasian, SPO pemeliharaan, checklist pemantauan, dan pemeliharaan preventif, serta riwayat perbaikan alat medis," bebernya.

Lanjut Rio, teknisi elektromedis dapat mengisi Google Form setelah melakukan pemantauan dan pemeliharaan preventif alat medis sesuai jadwal yang telah ditentukan pada checklist, serta pencatatan setelah dilakukan perbaikan.

Rio Nugroho Febrianto menerapkan Si-Pemersatu di RSUD Dungus.

"User/pengguna, karyawan rumah sakit, dan penunggu pasien/masyarakat umum juga dapat melihat isi dari barcode melalui smartphone, sehingga dapat mengetahui alat medis tersebut dalam kondisi siap pakai," ujarnya.

Selain itu, tambah Rio, Si-Pemersatu juga sebagai evaluasi kepatuhan teknisi elektromedis dalam pengisian checklist pemantauan dan pemeliharaan preventif alat medis pada form google spreadsheet.

"Semoga Si-Pemersatu dapat meningkatkan mutu pelayanan penunjang kesehatan, yaitu pemeliharaan alat medis di RSUD Dungus. Juga meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga pasien terkait kelayakan peralatan medis yang digunakan untuk diagnosa/terapi dengan men-scan barcode," tutup Rio.

Perlu diketahui, RSUD Dungus berlokasi di Jl Raya Dungus-Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. RS tipe C milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) ini melayani pasien umum dan BPJS Kesehatan.

Read more...

RSUD Dungus Hadirkan Layanan Home Care Fisioterapi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dungus menghadirkan inovasi baru bernama Home Care Fiola untuk layanan fisioterapi dan laboratorium. Inovasi itu diinisiasi oleh Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil RSUD Dungus, Gilang Cahya Nugraha, A.Md.A.K.

Gilang mengatakan bahwa fasilitas home care sudah banyak dikembangkan oleh beberapa fasilitas kesehatan, baik rumah sakit, klinik, laboratorium klinik, dan sebagainya.

"Tapi desain konsep dari layanan home care itu masih banyak yang menggunakan cara lama, misalkan dengan mengatur janji temu melalui telepon atau pesan singkat," bebernya, pada Rabu (8/5/2024).

Kata Gilang, RSUD Dungus berupaya melakukan inovasi layanan home care fisioterapi dan laboratorium dengan menggunakan aplikasi berbasis web dengan memanfaatkan fitur gratis yang disediakan oleh salah satu perusahaan search engine terkemukan di dunia, fitur tersebut adalah Google script.

"Google script sendiri masih jarang digunakan oleh instansi pemerintahan meskipun mempunyai keunggulan yaitu kemudahan dalam mempelajarinya serta gratis sehingga inovasi yang dilakukan bersifat costless dan minim biaya, untuk menjalankan database berbasis Google script hanya butuh akun gratis di Google, tidak diperlukan berlangganan hosting dan domain website, atau membangun server sendiri yang tentunya membutuhkan biaya sangat mahal," jelasnya.

Gilang menjelaskan, Google script berjalan berbasis pada awan atau cloud sehingga dalam operasionalnya dan pengembangnya tidak dibutuhkan hardware dengan spesifikasi tinggi yang akan menambah beban anggaran belanja di sebuah instansi pemerintahan.

"Google script sangat mungkin untuk dilakukan replikasi sesuai keunggulan dan kemudahan akses yang telah dijelaskan membuat sistem Google script juga dapat digunakan di tempat lain. Kemudahan-kemudahan ini seperti halnya pada saat kita melakukan share dan copy layanan Google lain seperti Google docs, Google spreadsheet dan lain-lain," ucapnya.

Tambah Gilang, digitalisasi layanan home care fisioterapi dan laboratorium ini dalam bentuk pemesanan atau order secara online melalui aplikasi berbasis web yang dapat dilakukan oleh pelanggan atau pasien di manapun dan kapan saja.

Selanjutnya, pesan dari pelanggan tersebut akan terbaca sebagai notifikasi di sistem admin yang kemudian dapat ditindak lanjut dengan mengirimkan pesan WhatsApp ke pelanggan atau pasien untuk mengkonfirmasi jenis layanan dan item pemeriksaan yang dipilih.

Koordinasi dilakukan oleh admin bersama tim layanan home care yang telah terorganisasi untuk selanjutnya dapat memberikan layanan home care ke rumah pelanggan atau pasien yang telah terkonfirmasi.

"Layanan home care yang didigitalisasi ini dapat memberikan fitur hasil pemeriksaan laboratorium online dan rangkuman riwayat layanan fisioterapi online bagi pelanggan atau pasien sehingga bisa diakses kapan saja dan di mana saja tanpa khawatir kehilangan hasil pemeriksaan seperti jika dilakukan dalam bentuk hasil cetak atau printed out," ujarnya.

Gilang berharap, inovasi ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mudah, efektif, dan efisien sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara optimal.

Perlu diketahui, RSUD Dungus berlokasi di Jl Raya Dungus-Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. RS tipe C milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) ini melayani pasien umum dan BPJS Kesehatan.

Read more...

RSUD Dungus Kupas Hipertensi dan Diet Hipertensi

RSUD Dungus menggelar penyuluhan diet hipertensi di ruang tunggu Poliklinik Rawat Jalan RSUD Dungus pada Rabu, 8 Mei 2024.

Hadir sebagai narasumber Nutrisionis Terampil RSUD Dungus, Lamsito, A.Md.Gz. Ia menjelaskan soal pengertian, penyebab, penanganan, dan diet hipertensi kepada puluhan pasien rawat jalan dan keluarganya.

"Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang," jelas Lamsito mengutip dari InfoDATIN, Kemenkes RI.

Lamsito, A.Md.Gz menjelaskan soal hipertensi.

Lanjut Lamsito, hipertensi dapat menyebabkan dinding arteri melemah sehingga memicu terbentuknya kantong yang rapuh pada pembuluh darah arteri.

"Jika tekanan darah terlalu tinggi, maka lama kelamaan arteri dapat pecah yang kemudian menimbulkan kerusakan organ permanen hingga kematian," jelasnya.

Usai mengupas hipertensi, acara berlanjut dengan sesi tanya jawab dan pembagian doorprize. Para peserta tampak antusias mengikuti penyuluhan ini.

Para peserta mendapat doorprize.

Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai diet hipertensi.

Read more...