Author - Humas RSUD Dungus

3 Tampilan Meriahkan Peringatan HUT Ke-79 RI di Gedung Negara Grahadi Surabaya

Peringatan Hari Ulang Tahun ke 79 Republik Indonesia di Gedung Negara Grahadi yang berlangsung pada Sabtu (17/8/2024) berlangsung sangat meriah dengan menghadirkan tiga penampilan yang berbeda, yakni tarian kolosal Pawitra Suci, Paduan Suara “Jawa Timur Youth Orchestra” dan penampilan drumband SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun Jawa Timur.

Tarian Pawitra Suci, menurut Sang Sutradara, Abing Santoso, berkonsep kolaborasi yang mengusung etnis Jawa Timur dari beberapa suku yang ditampilkan dengan atraktif. Di dalamnya ada unsur gamelan dan musik barat sehingga tampil kekinian.  Tarian ini dibawakan oleh 300 penari yang merupakan gabungan dari beberapa sanggar, antara lain Mulio Joyo Enterprise, Candra Menganti, Arbaya, Sakalendra dan Kuwung Wetan serta SMKN 12 Surabya dan STKW Surabaya. 

Tarian ini menggambarkan, gunung yang merupakan keagungan bumi. Gunung melahirkan kearifan manusia di abad selanjutnya dan pendakian manusia-manusia unggul merupakan puncak dari kearifannya. Sedangkan Pesona teratai ialah Simbol kelahiran dan penciptaan, serta simbol kearifan Nirwana yang begitu kuat dan kasih tulus merupakan arang-arang kehidupan untuk menciptakan generasi yang mampu menghadirkan kebaharuan.

"Jika mimpi adalah benih maka kaulah tanahnya, jika mimpi adalah bibit, maka berjuang ialah pupuknya dan, kobaran semangat adalah mataharinya, Aku sang ibu bumi, pada jantung bumi tercinta ini tanganku memahatkan garis sakti Bumi Pawitra Suci" demikian bunyi sinopsis dari skenario tari.

Tarian ini di komposeri oleh Joko Susilo M.Sn,  dengan Art Director Suwandi Widianto, M.Sn, dengan Koreografer Dea Wahyunisa S,sn , Dinda diana S,Sn,Romi Romansyah S,sn, Rizkyo Diwa.

Jawa Timur Youth Orchestra, paduan suara binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, juga ikut andil dalam kegiatan ini dengan mempersembahkan lagu – lagu perjuangan dan merupakan  paduan suara gabungan dari siswa SMA Negeri 17 Surabaya, SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya  dan Universitas Katolik Darma Cendekia dan Asrama Mahasiswa Nusantara (Gabungan Mahasiswa se – Indonesia).

Lennie Purwaningsih, Praktisi Musik sekaligus Koordinator pelatih mengatakan, untuk  kegiatan Perayaan HUT ke 79 RI ini ada dua Konduktor, yakni Otniel Simangunsong, SM, dan Onny Prihantono, S.Sn.

“Sedangkan lagu – lagu yang dibawakan antara lain Bagimu Negeri, Hari Merdeka, Dirgahayu Indonesia, Kharisma Indonesia, Lamunan, Dangdut Is The Music Of My Country, Nyanyian Negeriku,” tambahnya.

Sedangkan Drumband Gita Taruna Angkasa dari  SMAN Taruna Angkasa Madiun,  tampil luar biasa dan totalitas untuk memberikan pertunjukan drumband terbaiknya di Peringatan HUT RI ke 79 Republik Indonesia di Gedung Negara Grahadi yang juga dihadiri oleh masyarakat umum ini. (yan/s)

Read more...

Pj Gubernur Pimpin Apel Kehormatan dan Renungan Suci HUT ke-79 RI di TMP 10 Nopember Surabaya

Apel Kehormatan dan Renungan Suci (AKRS) dilaksanakan khidmat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia di Taman Makam Pahlawan (TMP) 10 Nopember, Surabaya, Sabtu (17/8/2024).

Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, yang memimpin penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

Upacara yang dihadiri oleh jajaran TNI, Polri, siswa Pramuka, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim ini menjadi momen untuk mengenang jasa dan pengorbanan para pahlawan.

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Adhy Karyono membacakan naskah AKRS, yang berisi pernyataan hormat yang sebesar-besarnya kepada para pahlawan.

"Kami menyatakan hormat yang sebesar-besarnya atas keridhoan, keiklasan, dan kesucian. Pengorbanan para pahlawan dalam mengabdi kepada perjuangan demi nusa dan bangsa," ucap Gubernur Adhy.

Ia juga mengajak seluruh peserta AKRS untuk berjanji melanjutkan perjuangan para pahlawan.

"Kami bersumpah dan berjanji bahwa perjuangan para pahlawan adalah perjuangan kami juga dan jalan kebaktian yang para pahlawan tempuh adalah jalan bagi kami juga," tegasnya.

TMP 10 Nopember Surabaya menjadi tempat peristirahatan bagi sekitar 3.859 makam pahlawan, yang terdiri dari TNI, Polri, Pegawai Negeri Sipil, dan pejuang. Selain itu, terdapat 53 makam pahlawan yang tidak dikenal namanya.

Adhy Karyono mengajak seluruh peserta berdoa, agar arwah para pahlawan diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan mendapat tempat terbaik.

Rangkaian peringatan HUT Ke-79 RI akan dilanjutkan dengan upacara pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan dan HUT RI ke-79 di Gedung Negara Grahadi. Selanjutnya, akan diadakan resepsi kenegaraan, ramah tamah dengan para pejuang/veteran, dan upacara penurunan bendera Merah Putih. (jal/hjr)

Read more...

Dzikir dan Doa Kebangsaan Awali Peringatan HUT ke-79 RI di Gedung Negara Grahadi

Memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan Dzikir dan Doa Kebangsaan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (15/8/2024) malam, yang dihadiri Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono, beserta jajaran pejabat provinsi, tokoh agama, dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Adhy Karyono menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diraih Indonesia. "Kemerdekaan ini diraih dengan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dari para pahlawan kita. Kita harus mengisi kemerdekaan ini dengan memberikan sumbangsih inovasi terbaik dalam pembangunan," ujarnya.

Dalam perjalanan panjang bangsa kita, kemerdekaan yang kita raih tidaklah mudah. Berbagai perjuangan dan pengorbanan telah dilakukan oleh para pahlawan kita terdahulu. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus bangsa berkewajiban untuk mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya.

Salah satu cara mengisi kemerdekaan adalah dengan bekerja secara inovatif. Dalam era digitalisasi seperti saat ini, inovasi menjadi kunci untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan. Saya mengajak seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengedepankan semangat inovatif dalam menjalankan tugas. "Mari kita menciptakan inovasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan kerja inovatif, kita dapat mengatasi berbagai tantangan dan meraih keberhasilan demi kemajuan Jawa Timur," pintanya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Dzikir dan Doa yang dipimpin oleh Ustadz H Ahmad Muzakki Al Hafidz, Imam Besar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Dalam tausiyahnya, Ustadz Muzakki menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan, persatuan, dan kesatuan dalam membangun bangsa. "Sebagai warga negara Indonesia, kita harus memiliki rasa cinta tanah air dan nasionalisme yang tinggi. Kita harus bersatu padu, saling membantu, dan bekerja sama untuk kemajuan bangsa," tuturnya.

Kegiatan Dzikir dan Doa Kebangsaan ini diharapkan dapat memperkuat rasa syukur dan kebersamaan antar sesama warga negara, sekaligus menjadi momentum untuk merefleksikan perjuangan para pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan karya dan inovasi yang bermanfaat. (jal/hjr)

Read more...

7 Destinasi Wisata Saksi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI pada hari Sabtu, 17 Agustus 2024. Wisata sejarah bisa menjadi destinasi yang cocok untuk dikunjungi. Mengutip laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Rabu (14/8/2024), berikut tujuh destinasi wisata yang menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Tugu Proklamasi

Lokasi Tugu Proklamasi merupakan rumah dari Soekarno. Sang Proklamator membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di teras depan rumahnya, di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta.

Kini jalan tersebut beralih nama menjadi Jalan Proklamasi. Pada Tugu Proklamasi berdiri tiga monumen bersejarah, yakni Tugu Petir, Patung Soekarno-Hatta, dan Tugu Wanita.

Rumah Rengasdengklok

Rumah dari seorang Tionghoa, Djiaw Kie Siong, atau yang dikenal dengan Rumah Rengasdengklok merupakan tempat bersejarah terkait penculikan Bung Karno dan Bung Hatta yang bertujuan untuk mencegah keduanya dari pengaruh Jepang.

Golongan muda juga mendesak Soekarno untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia melalui momen Rengasdengklok. Kini kita dapat melihat bangunan bersejarah tersebut persis di belakang Tugu Proklamasi.

Hotel Majapahit

Terletak di jantung Kota Surabaya, Hotel Majapahit yang dahulu bernama Hotel Yamato ini menjadi saksi pertempuran heroik antara pemuda Surabaya dengan Belanda. Saat itu pemuda Indonesia tersulut emosi atas kehadiran penjajah di Surabaya pasca kemerdekaan.

Mereka lalu merobek warna biru pada bendera Belanda yang dikibarkan di depan Hotel Yamato, sehingga menjadi bendera merah putih. Peristiwa ini juga yang menjadi cikal-bakal pecahnya peristiwa 10 November 1945, yang kini terus diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam berdiri di tengah Kota Makassar. Keberadaan benteng ini tidak dapat dipisahkan dari kehadiran Kongsi Dagang Belanda (VOC) di Sulawesi.

Kala itu, Benteng Rotterdam difungsikan sebagai markas komando pertahanan, kantor perdagangan, hingga pusat pemerintahan Belanda di wilayah timur Indonesia. Setelah beberapa kali beralih fungsi, kini Benteng Rotterdam menjadi salah satu objek wisata sejarah terbesar di Makassar.

Koleksi menarik di Benteng Rotterdam adalah naskah La Galigo, yang diakui UNESCO sebagai Memory of The World.

Gedung Joeang 45

Menyusuri cerita perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak bisa dipisahkan dari Gedung Joeang 45. Wisata sejarah kemerdekaan ini dahulu merupakan sebuah hotel yang dikelola oleh keluarga L.C. Schomper.

Namun pada detik-detik kemerdekaan, gedung tersebut diambil alih pemuda Indonesia, lalu dijadikan tempat pelatihan dan pendidikan. Ada banyak benda-benda bersejarah perjuangan pemuda Indonesia yang tersimpan di Gedung Joeang 45.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Dulunya bangunan ini merupakan kediaman Laksamana Tadashi Maeda. Beliau merupakan salah satu perwira angkatan laut Jepang yang membantu Indonesia merumuskan naskah proklamasi.

Kini rumah bersejarah yang terletak di Jalan Imam Bonjol No. 1 Menteng, Jakarta Pusat tersebut berubah menjadi museum sejak 1992.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki 4 ruangan. Masing-masing berisi benda-benda bersejarah yang digunakan untuk merumuskan naskah proklamasi.

Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Wilayah yang menjadi lokasi paling legendaris terkait pengasingan Bung Karno adalah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Di lokasi ini terdapat sebuah wisata sejarah yang bernama Rumah Museum.

Rumah bersejarah ini dulunya menjadi tempat tinggal Ir. Soekarno beserta istri, ibu mertua, dan kedua anak angkatnya selama di Ende. Suasana yang tenang di lokasi inilah yang juga menjadi tempat Bung Karno merenungkan mengenai sila-sila dalam Pancasila.

Kini, ingatan tersebut direalisasikan dalam bentuk Patung Bung Karno yang merenung di bawah pohon sukun. Lokasi ini juga dikenal dengan Taman Renungan Bung Karno. (idc/hjr)

Read more...

Fakta Menarik di Balik Proklamasi Kemerdekaan RI

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang diperingati setiap 17 Agustus per tahunnya, adalah sebuah peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Peristiwa Proklamasi memiliki fakta menarik di dalamnya yang membuat seluruh masyarakat sebagai warga negara Indonesia harus mengetahuinya. Berikut beberapa fakta menarik tersebut ;

Berdasarkan Indonesia Baik Kemenkominfo RI, fakta menarik di balik Proklamasi, ternyata didahului oleh perdebatan hebat antara golongan pemuda dengan golongan tua. Baik golongan tua maupun golongan muda, sesungguhnya sama-sama menginginkan secepatnya dilakukan Proklamasi Kemerdekaan dalam suasana kekosongan kekuasaan dari tangan pemerintah Jepang. Hanya saja, mengenai cara melaksanakan proklamasi itu terdapat perbedaan pendapat.

Golongan tua, sesuai dengan perhitungan politiknya, berpendapat bahwa Indonesia dapat merdeka tanpa pertumpahan darah, jika tetap bekerjasama dengan Jepang. Karena itu, untuk memproklamasikan kemerdekaan, diperlukan suatu revolusi yang terorganisir.

Soekarno dan Hatta bermaksud membicarakan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dengan cara itu, pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah Jepang.

Sikap inilah yang tidak disetujui oleh golongan pemuda. Mereka menganggap, bahwa PPKI adalah badan buatan Jepang. Sebaliknya, golongan pemuda menghendaki terlaksananya Proklamasi Kemerdekaan itu, dengan kekuatan sendiri. Lepas sama sekali dari campur tangan pemerintah Jepang.

Fakta menarik selanjutnya adalah, naskah asli proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno, tapi tidak ditandatangani. Naskah tersebut, kemudian diketik menggunakan mesin ketik milik Angkatan Laut Jerman, karena hanya tersedia mesin ketik dengan huruf kanji Jepang di kediaman Laksamana Maeda. Naskah ini otentik karena ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta.

Draf Teks Proklamasi hampir hilang usai diketik Sayuti Melik. Ditemukan oleh wartawan bernama BM Diah di bak sampah dan disimpan selama 46 tahun hingga diserahkan kepada pemerintah Orde Baru pada 29 Mei 1992.

Pembacaan Teks Proklamasi berlangsung di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, bertepatan pada hari Jumat 9 Ramadan 1364 H.

Pembacaan teks proklamasi dilakukan oleh Soekarno didampingi Moh. Hatta. Dua jam sebelum pembacaan Teks Proklamasi, diketahui Soekarno masih tertidur pulas karena sakit Malaria.

Selanjutnya, pada proklamasi upacara digelar dengan sederhana tanpa protokol. Tiang bendera berupa bambu kasar yang ditancapkan ke tanah dan disiapkan beberapa saat sebelum acara dimulai. 

Setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan selesai, dilanjutkan dengan upacara pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo.

Bendera Merah Putih dijahit tangan oleh Fatmawati dari kain pemberian Hitoshi Shimizu, kepala Departemen Propaganda, yang didapat dari Gudang Jepang di daerah Pintu Air Jakarta Pusat.

Foto peristiwa Proklamasi diabadikan oleh Mendur Bersaudara, yang setelah itu mereka diburu tentara Jepang. Berkat mereka, rakyat Indonesia kini bisa melihat tiga foto peristiwa kemerdekaan.Negatif film dari foto pembacaan proklamasi yang dibuat Mendur Bersaudara disembunyikan di bawah pohon. 

Sedangkan untuk penyebaran berita proklamasi ke luar negeri, fakta menariknya dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh Adam Malik cs melalui peralatan milik kantor berita Domei (kini Antara). (vin/s)

Read more...

Sejarah Proses Penyebaran Kabar Proklamasi Kemerdekaan RI

Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ditandai dengan peristiwa Proklamasi pada 17 Agustus 1945, menjadi momen bersejarah yang harus diabadikan dan dikabarkan ke masyarakat luas kala itu. Proses penyebaran kabar berita terjadinya Proklamasi Kemerdekaan RI memiliki kisah sendiri di dalamnya yang masyarakat sebagai warga negara Indonesia perlu ketahui. 

Berdasarkan Kemendikbudristek RI dan Kemenkominfo RI, penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia menggunakan berbagai media, mulai dari mulut ke mulut, telegram, radio, dan surat kabar. 

Saat itu, teks proklamasi diterima kantor berita Domei (kini Antara) Jawa Barat di Bandung pada pukul 12.00 WIB, tanggal 17 Agustus 1945, dan disebarkan melalui telegram.

Kabar kemerdekaan Indonesia, juga disiarkan Yusuf Ronodipuro melalui radio Jepang, Hoso Kyoku. Karena keberaniannya tersebut, Yusuf disiksa tentara Jepang, dan kemudian siaran radio itu ditutup. 

Sedangkan, untuk penyebaran berita proklamasi ke luar negeri dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh Adam Malik cs melalui peralatan milik kantor berita Domei.

Penyebaran Kabar Kemerdekaan di Jawa Timur

Berdasarkan Kemendikbudristek RI, penyebaran kabar kemerdekaan di Provinsi Jawa Timur, diawali pada 18 Agustus 1945 pukul 19.00 WIB. Saat itu, Radio Surabaya menyiarkan teks proklamasi dalam Bahasa Madura dengan alasan bahasa tersebut tidak dimengerti oleh pihak Jepang.

Selain Radio Surabaya, siaran Soerabaja Hosokyoku mengenai berita proklamasi diterima masyarakat di Kota Malang dan Madiun. 

Lalu, kota lain di Jawa Timur yang menerima berita proklamasi kemerdekaan adalah Bojonegoro. Masyarakat di kota ini sempat ragu dengan kebenaran berita kemerdekaan yang diralat pemerintah Jepang. 

Di Kota Kediri, kendati kemerdekaan telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, namun hingga akhir bulan Agustus 1945 tentara Jepang masih sangat berkuasa di wilayah itu. 

Meski terkesan ditutupi, berita proklamasi kemerdekaan secara perlahan tetap tersebar di Kota Kediri. Harian Soeara Asia yang terbit di Surabaya mempublikasikan berita kemerdekaan sebagai headline. (vin/s)

Read more...

Cara Unik Rayakan Momen Kemerdekaan Indonesia

Menjelang momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79 yang dalam waktu dekat ini akan dirayakan setiap 17 Agustus, membuat banyak masyarakat mempersiapkan berbagai kegiatan dengan cara unik untuk merayakannya. Berikut beberapa cara unik masyarakat Indonesia dalam merayakan momen kemerdekaan tersebut. 

Cara pertama, adalah naik gunung, dengan mendaki puncak gunung, masyarakat bisa melihat pemandangan indah Indonesia. Selain itu, masyarakat juga bisa mendaki gunung dan menjadikan momen untuk melakukan refleksi diri sambil mengingat jasa para pahlawan. Di atas puncak gunung pun, bisa mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak gunung. 

Cara unik selanjutnya, adalah dengan mengikuti lomba Agustusan. Mengikuti lomba-lomba seru seperti balap karung, tarik tambang, makan kerupuk, balap kelereng dan lain-lain bersama teman dan saudara juga menjadi cara unik merayakan Hari Kemerdekaan tanah air, sekaligus menguatkan tali persaudaraan. 

Selain kegiatan aktivitas seperti mendaki gunung dan mengikuti lomba Agustusan, cara unik lain yang biasanya dilakukan masyarakat adalah dengan menonton film atau baca buku bertema Nasionalisme. 

Masyarakat biasanya bisa memilih buku-buku, maupun film-film bertema kemerdekaan atau patriotisme yang akan membangkitkan rasa cinta Tanah Air. Kegiatan tersebut, bisa juga dilakukan sambil makan camilan favorit untuk menikmati momen merayakan Kemerdekaan sembari menambah literasi.

Cara unik lainnya, adalah dengan memakai baju adat saat upacara kemerdekaan. Selain membuat penampilan menjadi unik ketika upacara, memakai pakaian tradisional bisa jadi cara untuk menunjukkan rasa bangga terhadap budaya Indonesia.

Salah satu cara unik yang mungkin bisa dilakukan untuk merayakan momen kemerdekaan adalah, dengan mengikuti perlombaan lari. Selain untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, mengikuti perlombaan lari ini juga bisa jadi ajang bertemu orang baru, dan menambah relasi. (vin/hjr)

Read more...

Teks Proklamasi Diketik saat Sahur, Siangnya Indonesia Merdeka

Masyarakat Indonesia sebagai warga negara dirasa perlu mengetahui sejarah perumusan teks proklamasi. Hal tersebut, karena kemerdekaan negara Indonesia ditandai dengan peristiwa Proklamasi. Fakta menarik perumusan teks proklamasi, diketahui diketik saat sahur dan siang harinya Indonesia merdeka. 

Berdasarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) perumusan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dimulai pada 17 Agustus 1945, pukul 03.00 WIB.

Tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia, memilih Rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk menyusun naskah proklamasi atas saran dari Ahmad Soebardjo. Pemilihan ini mempertimbangkan faktor keamanan bagi perumusan naskah proklamasi.

Dalam buku 'Menuju Gerbang Kemerdekaan' yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2011 diceritakan, para perumus teks proklamasi santap sahur dengan roti, telur, dan ikan sarden.

Naskah asli proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno, tapi tidak ditandatangani. Kemudian diketik menggunakan mesin ketik milik Angkatan Laut Jerman, karena hanya tersedia mesin ketik dengan huruf kanji Jepang di kediaman Laksamana Maeda. Naskah ini otentik karena ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. 

Draf Teks Proklamasi hampir hilang usai diketik Sayuti Melik. Ditemukan oleh wartawan bernama BM Diah di bak sampah dan disimpan selama 46 tahun hingga diserahkan kepada pemerintah Orde Baru pada 29 Mei 1992.

Jika dibandingkan, pada teks proklamasi antara naskah asli dengan naskah otentik. Kata 'Proklamasi' dalam naskah asli ditambahkan spasi menjadi 'P R O K L A M A S I'.

Kata 'Hal2' diubah menjadi 'Hal-hal', kata 'tempoh' diubah menjadi 'tempo', tulisan 'Djakarta, 17 – 8 – ‘05' diubah menjadi 'Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05'. Dan tulisan 'Wakil2 Bangsa Indonesia' diubah menjadi 'Atas Nama Bangsa Indonesia'. (vin/hjr)

Read more...

Pentingnya Menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat Bagi Remaja

Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan cara hidup yang mengutamakan kesehatan dengan menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol.

Begitu penjelasan Kepala Seksi UKM dan Litbang RSUD Dungus, Lilik Rosidah, SKM., M.Kes, saat acara penyuluhan PBHS, di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Madiun, Jawa Timur, pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Di hadapan 100 siswa, Lilik juga menjelaskan pentingnya PHBS bagi remaja. “Mengapa remaja perlu menjaga pola hidup bersih dan sehat? Karena perubahan fisik, kecukupan gizi, perkembangan psikososial, emosi dan kecerdasan,” terangnya.

Lilik juga membagikan gaya hidup sehat secara fisik, yakni makan makanan bernutrisi, olahraga teratur, konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri, pertahankan berat badan ideal, tidur yang cukup, batasi penggunaan gawai, tidak mendengarkan musik terlalu keras, juga tidak merokok dan konsumsi alkohol.

Selain materi PHBS, dalam penyuluhan tersebut juga ada materi kesehatan mental bagi siswa-siswi dari Psikolog Klinis RSUD Dungus, Zulfany Safira Nabila, M.Psi, Psikolog. Para siswa juga diminta mengisi form skrining kesehatan mental. “Nantinya hasil pemeriksaan kesehatan mental akan diteruskan ke sekolah dan puskesmas,” jelas Lilik.

Usai materi, acara dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar nikotin kepada 22 siswa dan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) kepada 70 siswi. “Hasilnya kadar Hb 20 siswi rendah dan 49 siswi normal. Satu siswi tidak bisa diambil darahnya. Sementara hasil kadar nikotin para siswa belum keluar,” pungkas Lilik.

Read more...

Puluhan Warga Balerejo dan Simo Jalani Pemeriksaan TBC

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dungus kembali melakukan skrining tuberkulosis (TBC). Kali ini menyasar warga dengan resiko tinggi tertular TBC berdasarkan hasil skrining Puskesmas Balerejo dan Puskesmas Simo, di Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Skrining tersebut dilaksanakan pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Skrining kali ini menyasar 12 balita dan 40 dewasa. “Untuk 12 balita menjalani tes mantoux dan 17 dari 40 orang dewasa menjalani rontgen dada lewat mobile x-ray milik RSUD Dungus,” jelas Kepala Seksi UKM dan Litbang RSUD Dungus, Lilik Rosidah, SKM., M.Kes, pada Jumat, 9 Agustus 2024.

Selain menjalani tes mantoux, para balita juga mendapat konsultasi kesehatan dari dokter spesialis anak RSUD Dungus, dr. Rasio, M.Ked.Klin., Sp.A. Sementara pasien dewasa mendapat konsultasi kesehatan dari dokter spesialis paru RSUD Dungus, dr Kowiy Akbar, Sp.P.

Lilik menjelaskan, skrining TBC ini merupakan kerja sama RSUD Dungus dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, menyasar 16 lokasi di wilayah Kabupaten Madiun.

Kata Lilik, skrining ini penting dilakukan karena penularan TBC semakin tinggi. "Sehingga diperlukan skrining TBC pada warga beresiko tinggi tertular TBC atau kontak erat," jelasnya,

Dia berharap kegiatan ini dapat cepat mendeteksi kasus penularan TBC dan menurunkan prevalensi TBC di Indonesia, khususnya di Kabupaten Madiun.

Read more...