Deteksi Stunting Jadi Lebih Cepat Lewat Pakde Basuki Mapan

Deteksi Stunting Jadi Lebih Cepat Lewat Pakde Basuki Mapan

Saat ini stunting masih menjadi isu panas, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Pada 2023, prevalensi stunting di Indonesia turun 3% menjadi 21,6% dari 24,4% pada 2022. Angka itu masih jauh di atas target Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yaitu sebesar 14% pada 2024.

Maka dari itu, deteksi cepat stunting dinilai penting untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Seperti disampaikan Kasie Upaya Kesehatan Masyarakat, Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dungus, Lilik Rosidah, SKM., M.Kes.

Berdasarkan pengalamannya dari program penanganan stunting bernama Pakde Basuki Mapan, beberapa kesulitan dapat menjadi penyebab lambatnya penanganan program stunting, yaitu alat deteksi stunting yang masih eksklusif yang hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan di Puskesmas.

“Padahal berdasarkan pengalaman program Pakde Basuki Mapan pada 2023, semakin dini kondisi stunting pada balita diketahui, maka kemungkinan anak lulus stunting lebih besar,” ucap Lilik, pada Rabu 8 Mei 2024.

Kata Lilik, program Pakde Basuki Mapan diluncurkan pada 2022 dengan pendekatan kelompok, yaitu melalui kegiatan ibu pintar dan workshop dengan sasaran ibu balita dan kader posyandu.

“Pada 2023 inovasi ini ditingkatkan melalui pendekatan individu dengan kunjungan rumah yang dilakukan setiap bulan sekali. Pada 2024 dikembangkan dengan pembuatan aplikasi untuk mendeteksi dan memberi solusi anak stunting secara mudah dan dapat dilakukan mandiri oleh ibu balita,” jelasnya.

Lilik menjelaskan, keunggulan inovasi pengembangan Pakde Basuki Mapan ini adalah dapat menjaring balita stunting lebih dini secara mudah. “Dengan adanya aplikasi ini, analisa penentuan stunting yang dahulu hanya dapat dilakukan oleh petugas, saat ini dapat dilakukan oleh siapapun termasuk ibu balita sendiri,” ujarnya.

Dengan demikian, Lilik berharap deteksi stunting menjadi lebih cepat dan penanganan stunting dapat dilakukan lebih dini. “Sehingga anak stunting peluang untuk dapat lulus dari kondisi stunting yang dialaminya menjadi lebih besar,” pungkasnya.

Perlu diketahui, RSUD Dungus berlokasi di Jl Raya Dungus-Wungu, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. RS tipe C milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) ini melayani pasien umum dan BPJS Kesehatan.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *