Penyebab, Gejala, dan Tips Mencegah Gigi Berlubang

Penyebab, Gejala, dan Tips Mencegah Gigi Berlubang

Makanan manis, makanan lengket atau lembek, juga makanan atau minuman asam dan berkarbonat merupakan penyebab gigi berlubang.

Hal itu dijelaskan oleh Dokter Gigi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dungus, drg. Primawati Dyah Rohmayani, saat penyuluhan pencegahan gigi berlubang sejak dini, di ruang tunggu instalasi rawat jalan RSUD Dungus, pada Senin, 9 September 2024.

Primawati menjelaskan, gigi berlubang atau karies gigi adalah kondisi gigi yang rusak akibat terkikisnya lapisan terluar gigi atau enamel.

“Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan bakteri di mulut akibat sering mengonsumsi makanan manis dan tidak menjaga kebersihan mulut,” jelasnya di hadapan puluhan pasien dan keluarga pasien.

Kata dia, gigi berlubang berawal dari plak yang menempel di gigi. Plak gigi berasal dari sisa makanan yang mengandung gula dan pati, yang mana bila semakin menumpuk akan menjadi kerak gigi. “Jika tidak dibersihkan, plak ini akan diubah menjadi asam oleh bakteri alami di dalam mulut,” jelasnya.

Lanjut dia, asam yang dihasilkan dari plak kemudian secara perlahan mengikis lapisan terluar gigi. Lama-kelamaan, lubang pun terbentuk di gigi.

“Jika dibiarkan, bakteri dan asam akan masuk lebih dalam sampai ke pulpa gigi, yaitu bagian gigi yang terdiri dari saraf dan pembuluh darah,” terangnya.

Masih kata Primawati, gigi berlubang dapat menyebabkan sejumlah komplikasi jika dibiarkan tidak terobati.

“Seperti sulit mengunyah makanan, nyeri gigi yang berlangsung terus menerus, gigi patah atau tanggal, pembengkakan atau muncul nanah di sekitar gigi yang berlubang, pulpitis (peradangan pada saluran akar gigi), abses gigi, hingga polip pulpa,” jelasnya.

Gejala Gigi Berlubang

“Gejala gigi berlubang pada tiap orang bisa berbeda, tergantung pada lokasi dan ukuran lubang yang terbentuk. Ketika lubang baru terbentuk dan masih berukuran kecil, gejala mungkin tidak terasa. Namun ketika lubang sudah makin membesar, tanda dan gejala yang dapat muncul setidaknya ada enam,” uap Primawati.

Pertama, jelas dia, yakni gigi sensitif.

Kedua, sakit gigi ketika menggigit.

Ketiga, nyeri di gigi yang terjadi secara spontan tanpa sebab yang jelas.

Keempat, ngilu atau nyeri saat mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, dingin, atau panas.

Kelima, lubang yang terlihat jelas di gigi.

Terakhir, noda putih, cokelat, atau hitam pada permukaan gigi.

Cara Mencegah Gigi Berlubang

Setidaknya ada empat tips mencegah gigi berlubang, yakni menyikat gigi, flossing, mengontrol makanan, dan control ke dokter gigi minimal enam bulan sekali.

“Untuk menyikat gigi sendiri, perlu diperhatikan pemilihan sikat gigi yang benar, pemilihan pasta gigi yang benar, cara menyikat gigi yang baik dan benar, juga waktu menyikat gigi yang baik dan benar,” terangnya.

Cara memilih sikat gigi yang benar adalah gagang yang lurus, kepala sikat sesuai dengan ukuran mulut, dan bulu sikat yang halus.

Sementara cara memilih pasta gigi yang benar adalah mengandung fluoride, gunakan hanya sebesar biji jagung, dan sesuaikan dengan kebutuhan. “Apabila gigi sensitif, lebih baik menggunakan pasta gigi sensitif,” imbaunya.

Cara menyikat gigi yang baik dan benar adalah gosok seluruh permukaan gigi, gusi, dan lidah. “Untuk gigi atas, gerakkan sikat dari atas ke bawah. Untuk gigi bawah, gerakan sikat dari bawah ke atas,” pesannya.

Selain itu, posisi sikat 45 derajat di daerah perbatasan gusi dan gigi, kumur satu kali saja, dan sikat lidah menggunakan sikat gigi atau pembersih lidah.

Untuk waktu menyikat gigi yang baik, jelas Primawati, adalah minimal dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. “Penambahan obat kumur bila diperlukan,” pesannya.

Tips kedua adalah flossing. Primawati membagikan cara melakukan flossing yakni potong benang floss secukupnya, lalu lilitkan di jari telunjuk atau tengah tangan kanan dan kiri dan pegang dengan kuat, kemudian masukkan di antara sela dua gigi, gerakkan benang naik turun, jangan sampai melukasi gusi, dan ulangi pada seluruh gigi.

Tips ketiga adalah mengontol makanan. Primawati berpesan untuk makan makanan berserat seperti buah dan sayur, hindari makanan manis dan lengkat, dan setelah makan, usahakan menyikat gigi atau minimal kumur dengan air besar.

Tips terakhir adalah kontrol ke dokter gigi minimal enam bulan sekali karena gigi berlubang harus segera ditambal untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Dia berharap, penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara pencegahan gigi berlubang secara mandiri dan menyosialisasikan pentingnya pemerikaaan gigi secara rutin ke dokter gigi untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *