Inovasi Kegiatan RSUD DUNGUS Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Stunting

Saat pandemi Covid-19 ini kemungkinan masalah gizi pada balita semakin meningkat mengingat pandemi sangat berakibat pada roda perekonomian masyarakat. Banyak perusahaan yang gulung tikar, sehingga banyak masyarakat yang tidak lagi mempunyai penghasilan tetap akibat PHK. Kebijakan PPKM tidak kalah berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Hal ini berdampak langsung pada ketersediaan makanan bagi balita yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.  Salah satunya adalah bertambahnya prevalensi stunting. Berdasarkan Studi Status Gizi Balita Indonesia tahun 2019 prevalensi stunting berada pada angka 27,7 % https://kemenkopmk.go.id.sitasi:01/11/2021).

Tingginya prevalensi stunting mengindikasikan masih banyaknya balita yang kurang konsumsi protein, vitamin dan mineral serta mengalami penyakit infeksi yang berulang. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa selain asupan yang kurang dan penyakit berulang, pola asuh juga mempunyai kontribusi signifikan terhadap kejadian stunting. Pola asuh yang dimaksud adalah praktek pengasuhan pemberian makan, perawatan kebersihan, penanganan anak sakit dan sebagainya.

Demi meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah kejadian stunting baru maka di lakukan kegiatan Kemitraan antara Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun dengan RSUD DUNGUS dalam rangka pencegahan dan penanggulangan masalah stunting di desa Lokus Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas di sekitar rumah sakit.

Inovasi Kegiatan tersebut yaitu Pendampingan  Keluarga Dengan Balita Stunting Untuk Kejayaan Indonesia  dI MASA DEPAN  (PAK DE BASUKI MAPAN) yang mana sasaran kegiatan tersebut adalah Kader Posyandu dan Keluarga dengan Balita Stunting atau masalah gizi yang lain, yang ada di wilayah Desa Lokus Stunting Wilayah Puskesmas Kare dan Puskesmas Mojopurno Kabupaten Madiun.

Read more...