Penyebab TBC

Penyebab TBC

Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis, sejenis bakteri kecil berbentuk tongkat. Begitu kecilnya mereka sehingga ribuan dari bakteri ini dapat hidup bersama di tempat yang hanya seluas ujung jarum. Bakteri-bakteri kecil dan ulet ini dilindungi oleh selaput lilin yang melindunginya dari sistem pertahanan tubuh manusia yang mau membinasakannya.

TBC dapat menyerang bagian tubuh manapun, namun yang paling sering adalah pada paru-paru. Bakteri-bakteri ini dapat hidup selama berbulan-bulan lamanya di tempat yang sejuk dan gelap, terutama jika tempat tersebut lembab. Malah yang lebih buruk lagi, bakteri-bakteri itu dapat bertahan hidup di tempat yang kering cukup lama, namun mereka akan mati bila terkena cahaya matahari atau panas.

Bakteri-bakteri TBC ini menyebar dari satu penderita TBC ke orang lain melalui batuk dan bersin, dan akhirnya akan terbawa oleh butir-butir debu atau titik-titik air yang beterbangan di udara. Satu kali saja seorang TBC batuk, maka ia telah menyebarkan ribuan bakteri TBC ke udara sehingga orang lain yang menghirup udara ini berkemungkinan akan terjangkiti juga. Bukan hanya pernapasan dari mulut dan ciuman yang menyebarkan penyakit ini, namun penggunaan alat makan bahkan pakaian yang sama sejak dulu telah menjadi media penyebaran penyakit ini.

Bila bakteri TBC telah masuk ke paru-paru, pertempuran sengit antara sistem pertahanan tubuh dan bakteri TBC segera terjadi. Sel-sel darah putih akan segera mengepung bakteri-bakteri itu, dan menelannya. Namun, karena bakteri TBC terlindungi oleh lapisan lilin, kebanyakan dari bakteri-bakteri itu akan tetap hidup. Lalu sel-sel darah putih yang lebih besar masuk, dan mendirikan suatu “tembok pertahanan” untuk melawan penyerang-penyerang itu. Inilah yang mengakibatkan munculnya tuberkel atau benjolan kecil.

Di dalam tuberkel itu, bakteri TBC mungkin akan hidup berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun lamanya. Bisa jadi benjolan itu akan lenyap, dan menimbulkan sebuah lubang. Kumpulan jaringan parut yang cukup besar mungkin akan terbentuk di sekeliling bagian-bagian ini. Ini akan menghalangi aliran darah dan mengganggu fungsi paru-paru. Kalsium dan kapur mungkin juga menumpuk di dalam jaringan -jaringan ini dan juga di dalam kelenjar limfe disekitarnya sehingga membuat organ-organ itu tidak berfungsi lagi.

Berapa lama pasien seperti itu akan hidup? Ini tergantung dari ketahanan tubuhnya sendiri. Jika daya tahan tubuhnya tinggi, dan bakteri yang menyerang tidak terlalu banyak, ia mungkin akan sembuh dengan cepat. Namun jika daya tahannya rendah karena kurangnya mengonsumsi makanan sehat, bekerja terlalu keras atau karena kebiasaan hidup yang tidak teratur, maka ia akan kalah di pertempuran itu. Hal ini lebih sering terjadi jika seseorang itu hidup dalam lingkungan yang tidak sehat dan banyak berhubungan dengan orang-orang yang menderita TBC.

Makanan dan air yang sudah terkena kotoran mungkin juga menjadi penyebab menyebarnya bakteri TBC. Orang-orang yang meminum susu segar yang belum dimasak bisa jadi juga akan menanggung risiko ini, karena bisa saja ada bakteri TBC di dalamnya. Sekali saja bakteri-bakteri TBC ini menemukan tempat hidup di dalam tubuh, maka akan sukar sekali untuk dikeluarkan. Oleh karena itu, penyakit ini harus dicegah sedapat mungkin.
Sumber : http://www.medkes.com

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *